'Wira'
3:59 PM
~Assalamualaikum~
Sentiasa mendoakan kalian dari kejauhan
semoga Allah mengganti semuanya
dengan syurga
Hati Seorang Ayah
semoga Allah mengganti semuanya
dengan syurga
Dan hendaklah kamu beribadat kepada Allah dan janganlah kamu sekutukan Dia dengan sesuatu apa jua; dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua ibu bapa, dan kaum kerabat, dan anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, dan jiran tetangga yang dekat, dan jiran tetangga yang jauh, dan rakan sejawat, dan orang musafir yang terlantar, dan juga hamba yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang sombong takbur dan membangga-banggakan diri; (An-Nisaa' 4:36)
Hati Seorang Ayah
Suatu ketika ada seorang anak perempuan yang bertanya kepada ayahnya, tatkala tanpa sengaja ia melihat ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut, dengan badannya yang mulai membungkuk, disertai suara batuknya ayahnya.
Anak perempuan itu bertanya kepada ayahnya, : “ayah, kenapa wajah ayah kian berkerut dan badan ayah kian hari kian membungkuk???” demikian pertanyaannya ketika ayahnya sedang santai di beranda, Si ayah menjawab ” Kerana ayah lelaki “
Anak perempuan itu berkata sendirian ” aku tidak mengerti” dengan berkerut kening kerana jawaban ayahnya membuat hatinya bingung dan tidak mengerti.
Ayah hanya tersenyum, dipeluk dan dibelainya rambut anaknya sambil menepuk bahunya dan berkata “Anakku, kamu memang belum mengerti tentang lelaki “. Demikian bisik ayah yang membuat anaknya bertambah bingung.
Kerana perasaan ingin tahu dan ia mendapatkan ibunya lalu bertanya kepada ibunya “Ibu, mengapa wajah ayah kian berkerut dan badan ayah kian hari kian membungkuk? dan sepertinya ayah mengalami demikian tanpa ada keluhan atau rasa sakit ???”
Ibunya menjawab “Anakku, jika memang seorang lelaki bertanggungjawab terhadap keluarga itu memang akan demikian “. Hanya itu jawaban si ibu.
Anak itu pun kemudian membesar dan menjadi dewasa, tapi ia tetap masih mencari-cari jawaban, kenapa wajah ayahnya yang tampan berubah menjadi berkerut dan badannya
membungkuk??
Hingga suatu malam ia bermimpi, dan didalam mimpinya ia seolah-olah mendengar suara yang lembut dan kata-katanya terdengar dengan jelas, itu ternyata rangkaian jawaban pertannyaannya selama ini yang selalu ia cari.
..............................................................................................................................................
“Saat kuciptakan lelaki, AKU membuatnya sebagai pemimpin keluarga, serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga tersebut, dan ia senantiasa akan berusaha menahan setiap hujungnya agar keluarganya senantiasa merasa aman, teduh dan terlindungi.”
“Ku ciptakan bahunya yang kuat dan berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat untuk melindungi seluruh keluarganya.”
“Ku beri kemahuan kepadanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari titisan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, walaupun seringkali ia mendapat cercaan dari anak-anaknya,”
“Ku berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya ia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya ia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan kerana tersiram hujan dan terhembus angin, ia relakan tenaga perkasanya demi keluarganya dan yang selalu dia ingat adalah disaat semua keluarganya menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil jerih payahnya.”
keindahan tangan ayah.
“Ku berikan kesabaran, ketekunan dan dan kesungguhan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa ada keluh kesah. Walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan seringkali menerpanya.”
“Ku berikan perasaan kuat dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam suasana dan situasi apapun, walaupun tidak jarang anak-anaknya melukai perasaannya dan hatinya.” “Padahal perasaannya itu pulalah yang telah memberikan rasa aman disaat anak-anaknya tertidur lelap, serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anaknya agar selalu saling mengasihi dan menyayangi sesama saudara.”
..............................................................................................................................................
“Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan kepadanya untuk memberikan pengertian dan kesedaran kepada anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, bahkan seringkali ditentang dan ditolak oleh anak-anaknya.”
“Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan kesedaran bahawa isteri yang baik adalah isteri yang setia terhadap suaminya, isteri yang baik adalah isteri yang selalu menemani dan bersama-sama menjalani perjalanan hidup baik suka mahupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada isteri, agar tetap berdiri, bertahan, sepadan dan saling melengkapi dan saling mengasihi.”
“Ku berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahawa lelaki itu senantiasa berusaha sekuat daya fikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya dapat hidup didalam keluarga bahagia dan badannya yang bungkuk agar dapat membuktikan, bahawa sebagai lelaki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga dan segenap perasaannya, kekuatannya, kesungguhannya demi kelanjutan hidup keluarganya.”
“Ku berikan kepada lelaki tanggungjawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan sebaik-baiknya, dan hanya inilah kelebihan yang hanya dimiliki oleh lelaki. Walaupun sebenarnya amanah ini adalah di dunia dan di akhirat.”
..............................................................................................................................................
Terkejut anak dari tidurnya dan segera ia berlari, berlutut dan berdo’a hingga menjelang subuh, setelah itu ia hampiri bilik ayahnya yang sedang berdoa, ketika ayahnya berdiri si anak menggenggam dan mencium telapak tangan ayahnya. “AKU MENDENGAR DAN MERASAKAN BEBANMU, AYAH”
Bila ayah masih hidup, cubalah untuk membuat hatinya tersenyum dan gembira, Bila ayah telah tiada, jangan putuskan tali silaturrahim yang telah dirintisnya, dan do’akan agar Tuhan selalu menjaganya dengan sebaik-baiknya.
Ayah ingin anak-anaknya mempunyai banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi kesulitan dengan kesabaran, tidak tergantung pada sesiapa pun, tetapi mengapa anak mu ini selalu memerlukan kehadiran mu ayah?
tanpa mereka, siapalah diri kita hari ini..
tanpa mereka, bagaimanalah kehidupan kita pada hari ini?
tanpa kita sedari, pengorbanan mereka sangat Besar..
sayang bapa! :)
8 comments
xtahu nak akata apa..='(
ReplyDeleteAdik membesar dgn didikan Ibu...
kdg2 adik xtahu apa peranan seorg ayah..=')
@:: Zahratu Billaurah :: Adik Rabiatul :'( pastinya arwah abah adik seorang yang hebat :)
ReplyDeleteTanya sama hati apa tanda sayang, tidur masa lena apakah mimpimu, bila berjauhan apa yang dikenangkan, itu lah sayang…:')
semoga Allah memcucuri rahmat ke atas arwah abah adik :')
lelaki dan perempuan..masing2 mempunyai peranan..kita kadang2 lupa siap dan untuk apa kita di ciptakan..
ReplyDeletesiapapun ayah kita,
ReplyDeletekita kenal mahupun tidak,
dia tetap seorang ayah.
cantiknya Allah mengajar untuk menjadi orang yang ada kasih sayang, dididiknya kita dengan menyayangi mereka, walaupun mereka mungkin pernah bersalah pada kita, mahupun tidak pernah kita jumpa.
ah.. biarlah. ayah tetap ayah.
kita tiada hak untuk menyalahkan ayah.
siapa tak sayang ayah?
=)
.sungguh menyentuh hati.
ReplyDelete.trima qaseyh.
:)
Ayah seorang perwira... tanpa ayah siapalah kita.. wlupun ibu diutamakan.. tp ayah jg tidak ditinggalkn.. syg ayah....
ReplyDeletebesarnya pengorbanan ayah
ReplyDelete>>> Untuk semua :)
ReplyDeleteSalam alaik! alhamdulillah,terima kasih buat semua yang memberikan komen membina dlm ruangan ini :)
sama2 kita mengambil sebanyak2 ikhtibar yg sy tlh kongsikan,moga Allah Redha atas segala perkongsian ini,insha Allah :)
jika ada salah/silap sy mohon kemaafan,sy manusia biasa,silapnya dari diri saya sendiri.masih sedaya upaya mengislahkan diri.